GREAT THOUGHT

do it yourself

"Karena kura kura tidak bisa menumbuhkan rambut,kelinci tidak bisa memunculkan tanduk, ayam jantan tidak bisa mengerami telur, dan pohon layu tidak bisa bersemi. Karena bukan watak alam tuk melakukannya".

Bahwa setiap makhluk punya tempat masing masing di dalam semesta ini, punya posisi,fungsi dan sifat berbeda beda. Sesuai dgn apa yg sudah ditentukan, termasuk juga manusia, sudah ada porsinya masing masing. Kalau filsafat dunia timur memang condong menekankan pada bagaimana supaya kita hidup selaras dengan alam/makro kosmos . ketika setiap manusia/makhluk bisa mengembangkan dirinya sesuai dg posisi yg sudah diberikan maka terciptalah suatu harmoni, akan tetapi batasan batasan ini atau pernyataan bahwa setiap makhluk memiliki posisinya masing masing tidak sampai kemudian menghilangkan kesempatan bagi setiap insan menuju puncak dalam hidupnya mencapai satu pencapainya. Hanya saja setiap insan perlu mawas diri akan dirinya. Misal katak tidak perlu terbang untuk naik ke puncak gunung. Burung tidak perlu melompat untuk sampai, keduanya bisa mencapai puncak tapu lewat jalan yg berbeda. Bahkan ikan pun bisa mendaki ke atas Cuma mesti lewat air. Ga bisa lewat darat Dalam perumpamaan untuk manusia, setiap manusia lahir dgn sifat,watak,bakat,kondisi keluarga yg berbeda beda. Kalau memang tidak punya bakat meelukis,tidak suka melukis, kenapa memaksakan diri untuk jadi pelukis. Kira kira seperti itu.

"Andai katak punya sayap tentu dia tak kan meloncat loncat, andai burung punya sirip tentu dia takkan terbang. Andai ikan punya kaki tentu dia takkan berenang".

Dalam kalimat itu disampaikan seakan akan katak menginginkan sayap untuk bisa terbang. Dan burung memiliki sirip untuk berenang. Tapi yg perlu diingat . katak menjadi katak karena dia tidak bersayapseandainya dia memiliki sayap. Dia bukan lagi seekor katak. Keinginan untuk menjadi sesuatu yg bukan diri kita. Ketika keinginan itu tercapai seringkali membuat kita kehilangan yg kita dapatkan. Kenapa? Karena itu bukan diri kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nggak Seperti Kami yang LDII, Muhammadiyah Sudah Cukup Lucu Kok

Mengelola Ekspektasi