Mengelola Ekspektasi


Pasti kita semua disini pernah merasa berat sekali menerima suatu ketetapan atau kejadian karena sesuatu itu tidak sesuai dengan apa yang kita ekspektasikan. coba deh kita tanya diri kita masing-masing kita gali kenapa muncul perasaan itu dan bagaimana sebaiknya merespon hal itu.

Manusia hidup selalu penuh dengan ekspektasi, ada yang sifatnya urusan dunia maupun akhirat. saya rasa semua manusia yang masih diberi hidup saat ini akan sama pengharapan/ekspektasinya perkara akhirat yaitu mengharap surga, tempat abadinya kebahagiaan. Tetapi jika kita tanya perkara dunia setiap manusia akan mempunyai pengharapan/ekspektasinya masing-masing. Kebanyakan mereka ingin mencapai ini, ingin mendapatkan itu, ingin meraih apalagi dan apalagi berikutnya sampai akhirnya ketika apa yang diharapkan tidak terwujud timbul perasaan kecewa. dan yang jelas sedikit manusia ketika apa yang mereka harapkan tidak terwujud akan tetap ridho dan menganggap itu adalah bukan ketetapan untuk dirinya. 

Ketetapan yang ada pada diri kita sebenar-benarnya bukan kuasa kita, ada Dzat yang lebih mengetahui tentang diri kita ketimbang diri kita sendiri. Dzat yang lebih mengenal kita jauh dari pada kita mengenali diri kita sendiri. Tentunya Pencipta akan lebih mengerti tentang apa yang Dia ciptakan. 

Memahami soal itu ketetapan apapun yang terjadi pada diri kita haruslah kita menyadari bahwa kita hidup didunia ini hanyalah objek kehendak-Nya. dan Terserah-Nya juga kita akan diberikan ketetapan yang seperti apa. ada yang kita rasa menyenangkan ada yang kita rasa berat apapun itu kita hanya berhak jalani. 

Kita masih hidup di dunia yang sangat sebentar ini, sangat tidak ada apa-apanya dibandingkan hidup di akhirat. biarkan ketidakmampuan kita akan pencapaian dunia ini bekerja. Betapa mengerikannya hidup justru ketika harapan-harapan kita di dunia dikabulkan Oleh-Nya, semua yang kita inginkan tercapai, sampai-sampai tidak ada ruang lagi untuk apa yang ingin kita capai berikutnya. bisa jadi akan ada firaun jilid 2. dan saya rasa hidup akan menjadi hampa ketika semua selalu sesuai ekspektasi. 

Tujuan dunia kita boleh berekspektasi, tentu saja untuk mencapai ekspektasi itu harus melalui tindakan yang nyata dan juga dengan mengharapkan pertolongan-Nya. Harus diingat juga tidak semua ekspektasi menjadi kenyataan meski telah diupayakan dengan sebaik-baiknya. Lalu ketika kita dihadapkan pada sesuatu hal yang berjalan sesuai ekspektasi atau tidak sesuai, pada akhirnya menurut saya legowo adalah kunci.

Mengelola ekspektasi dengan meyakini firman Alloh : 

وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
"Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Karena berjalan tak seperti rencana adalah jalan yang sudah biasa. dan jalan satu-satunya jalani sebaik-baiknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nggak Seperti Kami yang LDII, Muhammadiyah Sudah Cukup Lucu Kok

GREAT THOUGHT