Postingan

Nggak Seperti Kami yang LDII, Muhammadiyah Sudah Cukup Lucu Kok

Kemarin, seorang  oknum kader Muhammadiyah  mengeluhkan ketidakmampuan untuk melucu seperti kebanyakan warga Nahdliyin. Saya cuma mau bilang, “Mending situ cuma dianggap tidak lucu, lah kami ini dianggap nggak lucu, kaku, garis keras, sesat pula. Mantep toh?” Saya sejak orok udah sah menjadi bagian dari warga LDII. Itu tuh, yang ketika sampeyan coba ngetik empat huruf tersebut di Google, rekomendasi yang kebanyakan muncul adalah bukti kesesatan, mantan yang insaf, alasan untuk menjauhi LDII, dan stereotip negatif lainnya. Coba bandingkan dengan teman-teman dari Muhammadiyah. Kalau sampeyan di Muhammadiyah masih enak meskipun memiliki jargon “Yang penting Al-Quran Al-Hadis” tapi nggak pernah digosipkan sesat seperti kami. Bisa dibilang, organisasi keagamaan kalian cenderung berkonotasi jauh lebih positif ketimbang kami yang LDII. Saya yakin, meskipun sampeyan nggak baca doa qunut sampai mengharamkan rokok, sampeyan nggak pernah kan merasa khawatir untuk mengaku sebagai warga Muham

Mengelola Ekspektasi

Pasti kita semua disini pernah merasa berat sekali menerima suatu ketetapan atau kejadian karena sesuatu itu tidak sesuai dengan apa yang kita ekspektasikan. coba deh kita tanya diri kita masing-masing kita gali kenapa muncul perasaan itu dan bagaimana sebaiknya merespon hal itu. Manusia hidup selalu penuh dengan ekspektasi, ada yang sifatnya urusan dunia maupun akhirat. saya rasa semua manusia yang masih diberi hidup saat ini akan sama pengharapan/ekspektasinya perkara akhirat yaitu mengharap surga, tempat abadinya kebahagiaan. Tetapi jika kita tanya perkara dunia setiap manusia akan mempunyai pengharapan/ekspektasinya masing-masing. Kebanyakan mereka ingin mencapai ini, ingin mendapatkan itu, ingin meraih apalagi dan apalagi berikutnya sampai akhirnya ketika apa yang diharapkan tidak terwujud timbul perasaan kecewa. dan yang jelas sedikit manusia ketika apa yang mereka harapkan tidak terwujud akan tetap ridho dan menganggap itu adalah bukan ketetapan untuk dirinya.  Ketetapan yang ad

Kenapa Kita Harus Beribadah?

Kenapa kita harus ibadah kalau qodar surga, neraka kita sudah di tentukan? Pertanyaan yang sungguh membuat saya sejenak terdiam, kemudian akhirnya hanya memberikan jawaban yang membuat saya sendiri, juga yang bertanya seakan kurang puas.  Dan menjadi PR buat saya setelah itu. Sampai akhirnya bertemu dengan hadist yang Rosul pun ternyata sempat di tanya seperti itu juga oleh sahabat. Yang bunyi hadistnya kurang lebih seperti ini Nabi menjelaskan,  "Ketika orang itu ahli surga maka dia akan di mudahkan di dalam pengamalan2 ahli surga, dan ketika orang itu ahli neraka maka dia akan di mudahkan di dalam pengamalan2 ahli neraka" Yang akhirnya saya mendapatkan hujjah khususnya bagi saya sendiri dan semoga juga bagi teman2 yg membaca ini.  Jadi ketika kembali ditanya kenapa kita manusia harus beribadah?  Saya akan menjawab karena sebenarnya ibadah kita ini adalah sebagai indikator dimana posisi kita nantinya di akhirat, entah di surga atau neraka dan hanya ada dua tempat itu.  Mengi

Life Is So Beautiful

Gambar
Kadang gelak tawa menyertai kita, kadang haru tangis menyelimuti kita, kadang kemarahan menguasai emosi kita, kadang kesemuanya itu bercampur, berbaur menjadi satu. Itulah warna  kehidupan  kita. Kadang terang, kadang meredup, kadang kelabu, kadang hitam, gelap dan kelam. Yang pasti bukan hanya anda hamba Tuhan yang paling malang. Mengapa kita selalu merasa seperti itu? saat tertimpa masalah, saat mendapat musibah, saat menjalani hidup yang berat? mengapa? Karena kita kurang bersyukur atas nikmat yang Allah berikan pada kita. Cobalah kita ingat kembali bahwa di  dunia  ini masih banyak orang yang lebih malang daripada kita. Kita patutnya bersyukur meski kita sedang tertimpa musibah atau sedang menghadapi suatu masalah yang berat . Itulah cobaan kehidupan. Ingatlah bahwa  hidup  selalu berputar, tak selamanya kita diatas, tak mungkin selamanya kita berada dibawah, karena Allah maha “ADIL”. Ketahuilah saat esok hari tiba, masalah yang menimpa kita akan menjadi “masalah hari kemarin”.

AYAT-AYAT DAN DOA RUQYAH

Al Baqarah, ayat 1-5 أعوذ بالله من الشيطان الرجيم   بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الم ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُوْنَ وَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَ مَا أُنْزِلَ مِن قَبْلِكَ وَ بِالْآخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْن Al baqoroh 102 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْ

Let's do it. hadapi dengan إستغفار

Gambar
    Astaghfirullah (أستغفر الله‎ ʾastaġfiru l-lāh ) Imam Ahmad bin Hambal Rahimakumullah (murid Imam Syafi'i) dikenal juga sebagai Imam Hambali. Di masa akhir hidup beliau bercerita, "Satu waktu (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tahu kenapa ingin sekali menuju satu kota di Irak." Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada hajat. Akhirnya Imam Ahmad pergi sendiri menuju ke kota Bashrah. Beliau bercerita,  "Begitu tiba di sana waktu Isya', saya ikut shalat berjamaah Isya di masjid, hati saya merasa tenang, kemudian saya ingin istirahat." Begitu selesai shalat dan jamaah bubar, Imam Ahmad ingin tidur di masjid, tiba-tiba marbot masjid datang menemui Imam Ahmad sambil bertanya, "Kamu mau ngapain  disini, syaikh." (kata "syaikh" bisa dipakai untuk 3 panggilan, bisa untuk orang tua, orang kaya ataupun orang yang berilmu. Panggilan Syaikh dikisah ini panggilan sebagai orang tua, karena marbot t

GREAT THOUGHT

do it yourself "Karena kura kura tidak bisa menumbuhkan rambut,kelinci tidak bisa memunculkan tanduk, ayam jantan tidak bisa mengerami telur, dan pohon layu tidak bisa bersemi. Karena bukan watak alam tuk melakukannya". Bahwa setiap makhluk punya tempat masing masing di dalam semesta ini, punya posisi,fungsi dan sifat berbeda beda. Sesuai dgn apa yg sudah ditentukan, termasuk juga manusia, sudah ada porsinya masing masing. Kalau filsafat dunia timur memang condong menekankan pada bagaimana supaya kita hidup selaras dengan alam/makro kosmos . ketika setiap manusia/makhluk bisa mengembangkan dirinya sesuai dg posisi yg sudah diberikan maka terciptalah suatu harmoni, akan tetapi batasan batasan ini atau pernyataan bahwa setiap makhluk memiliki posisinya masing masing tidak sampai kemudian menghilangkan kesempatan bagi setiap insan menuju puncak dalam hidupnya mencapai satu pencapainya. Hanya saja setiap insan perlu mawas diri akan dirinya. Misal katak tidak perlu terbang